PORTOFOLIO

ISO 9001:2015

   ISO 9001:2015
Quality
Management System

Kegiatan yang telah di capai:
  1. Mengikuti Kegiatan pelatihan sertifikasi ISO 9001:2015 (Quality Management System) di Universitas Jenderal Soedirman pada tanggal 26 Juni 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan ISO 9001:2015 (Quality Management System).
  2. Mengikuti Kegiatan pelatihan sertifikasi ISO 9001:2015 (Quality Management System) di Suryakanta Bahnoo Inovasi pada tanggal 30 Mei 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan ISO 9001:2015 (Quality Management System).
  3. Mengikuti Kegiatan pelatihan sertifikasi Integrated ISO 9001:2015 (Quality Management System) di SAFF Solution pada tanggal 12 Juli 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan Integrated ISO 9001:2015 (Quality Management System)
(Klik disini untuk melihat profil saya di Linked-in

Oleh karena itu saya akan melampirkan pandangan secara umum terkait pemahaman ISO 9001:2015 (Quality Management System) berdasarkan deskripsi, tugas, dan manfaatnya.

A) Deksripsi:

    ISO 9001:2015 merupakan standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional, yang merupakan tolak ukur global untuk manajemen mutu, Jadi ISO 9001:2015 hanya memberikan pedoman, karakteristik sistem manajemen mutu yang baik dalam bentuk persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan untuk dapat diakui sebagai perusahaan yang telah memenuhi kriteria persyaratan yang telah ditetapkan ISO 9001

  • Prinsip Manajemen mutu:
    1. Fokus kepada pelanggan
    2. Kepemimpinan
    3. Pelibatan orang
    4. Pendekatan proses
    5. Peningkatan
    6. Bukti berdasarkan keputusan yang dibuat
    7. Manajemen relasi

B) Tugas:

  1. Ruang Lingkup
    Standar ini menetapkan persyaratan sistem manajemen mutu bila sebuah organisasi:
    1. Perlu untuk mendemonstarsikan kemampuan secara konsisten dalam menyediakan produk dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan undang undang
    2. Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses untuk peningkatan sistem dan memastikan kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan dan peraturan perundang undangan.
    Semua persyartan standar ini adalah generik dengan tujuan dapat dipakai oleh semua organisasi apapun tipe ukuran atau produk jasa yang dihasilkan
  2. Acuan Normatif

    Dokumen berikut secara keseluruhan atau sebagaian, yang secara normatif dirujuk dalam dokumen ini dan diperlukan utuk penerapanya, untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang dikutip berlaku. untuk acuan tidak bertanggal, edisi terbaru dari dokumen yang diacu.

  3.  Istilah dan Definisi
     
    Untuk tujuan dokumen ini, istilah dan definisi pada SNI ISO 9001:2015 berlaku
  4.  Organisasi
    Terdapat 4 konteks organisasi:
    1. (4.1) = Memahami organisasi dan konteksnya
      Menentukan isu-isu yang dapat memperngaruhi ketercapaian QMS baik dari internal dan eksternal
      • Isu Internal ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek seperti: nilai, pengetahuan budaya, performa organisasi
      • Isu Eksternal ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek : hukum, teknologi, persingan, budaya, pasar, masyarakat, dan lingkungan ekonomi
    2. (4.2) = Memahami kebutuhan dan harapan pihak kepentingan
      • Menentukan pihak berkepentingan: costumer, pemerintah, masyarakat, karyawan, vendor
      • Menentukan persyaratan yang harus dipenuhi pihak berkepentingan yang relavan terhadap QMS
    3.  (4.3) =  Menentukan ruang lingkup sistem manajemen mutu
      Organiasai harus menentukan batas dan aplikasi sistem manajemen mutu untuk menetapkan lingkupnya,
      • seperti: Isu internal dan eksternal diacu pada (4.1), persyaratan pihak bekepentingan yang relavan (4.2), dan produk jasa organisasi
    4. (4.4) = Sistem manajemen mutu dan prosesnya
      Organisasi harus menetapkan, menerapkan, meningkatkan, dan memelihara sistem manajemen mutu, termasuk proses yang diperlukan dan interaksinya, sesuai dengan persyaratan dari standar internasional ini
  5. Kepemimpinan
    Terdapat 3 konteks kepemimpinan:
    1.  (5.1) = Kepemimpinan dan komitmen
      • Fokus kepada pelanggan
        1. persyaratan pelanggan dan peraturan serta UUD 
        2. resiko dan peluang yang mempengaruhi produk dan jasa
        3. fokus kepada peningkatan kepuasan pelanggan
    2.  (5.2) = Kebijakan
      • Penetapan kebijakan mutu
      • Komunikasi kebijakan mutu
    3.  (5.3) = Peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi
      Manajemen puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang relevan ditentukan dikomunikasikan dan dimengerti dalam organisasi
  6.  Perencanaan
    Terdapat 3 konteks perencanaan:
    1. (6.1) = Tindakan ditunjukan pada peluang dan resiko
      • Ketika mau merencanakan sistem manajemen mutu, organisasi harus mempertimbangan isu yang dimaksud pada (4.1) dan persyaratan (4.2) dan memerlukan resiko peluang: meningkatkan, mencegah, dan memperbaiki
      • Organiasai harus merencakan: tindakan resiko peluang
    2. (6.2) = Sasaran mutu dan perencanaan untuk mencapai sasaran
      • Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi relevan, tingkat dan proses dibutuhkan untuk manajemen mutu: konsisten dengan kebijakan mutu, terukur, memperhitungkan persyaratan berlaku, dipantau, dikomunikasikan
      • Ketika merancang sasaran mutu, harus menetapkan: 5W  + 1 H dalam kasus
    3. (6.3) = Perubahan perencanaan
      Ketika organisasi menentukan kebutuhan untuk merubah sistem manajemen mutu perubahan harus dilakukan secara terencana, harus mempertimbangkan : tujuan, keutuhan, ketersediaan sumberdaya.
  7.  Pendukung
    Terdapat 5 konteks pendukung:
    1. Sumber daya
      • Umum
      • Orang
      • Infrastruktur
      • Lingkungan untuk operasi proeses
      • Pemantauan dan pengukuran sumber daya
      • Pengetahuan organisasi
    2. Kompetensi
      Organisasi harus:
      • menentukan kopetensi yang cukup bagi orang yang melaksanakan kondisi kendali
      • memastikan komponen berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman
      • menyimpan infromasi terdokumentasi yang sesuai bukti kompetensi
    3. Kepedulian
      Organisasi harus memastikan orang melakukan pekerjaan dibawah kendali:
      • kebijakan mutu
      • sasaran mutu yang relevan
      • kontribusi terhadap keefektifan sistem manajemen mutu
      • pengaruh bila tidak menaati persyaratan manajemen mutu
    4. Komunikasi
      Organiasai menentukan komunikasi internal & eksternal yang relevan: 5W+1H kasus
    5. Informasi terdokumentasi
      • Umum
      • Membuat dan memutakhirkan
      • Pengendalian informasi terdokumentasi
  8.  Operasional
     Terdapat 7 konteks Operasional:
    1. Perencanaan dan pengendalian operasi
      Operasi harus merencanakan menerapkan, mengndalikan proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan bagi penyediaan produk dan jasa, seperti:
      • menentukan persyaratan produk dan jasa
      • menetapkan kriteria proses dan keberterimaan produk jasa
      • menentukan sumberdaya untuk kesesuaian produk dan jasa
      • menetapkan kendali proses
      • menentukan, memelihara, dan menyimpan informasi
    2. Persyaratan produk dan jasa
      • komunikasi pelanggan
      • penentuan persyaratan produk dan jasa
      • tujuan persyaratan produk dan jasa
      • perubahan persayratan pada produk dan jasa
    3. Desain dan pengembangan produk dan jasa
      • umum
      • perencanaan
      • masukan
      • pengendalian
      • terwujudnya
      • perubahan
    4. Pengendalian proses, produk dan jasa yang disediakan eksternal
      • umum
      • jenis dan jangkauan pengendalian
      • informasi penyediaan eksternal
    5. Produksi dan penyediaan jasa
      • pengendalian penyediaan produksi dan jasa
      • identifikasi dan mampu telusur
      • properti milik pelanggan atau penyediaan eksternal
      • preservasi
      • kegiatan pasca penyerahan
      • pengendalian perubahan
    6. Pelepasan produk dan jasa
      • organisasi menerapkan kontrol terhadap produk sebelum dikirim , harus sesuai memperifikasi bahwa persyaratan produk dan jasa telah terpenuhi
    7. Pengendalian ketidaksesuaian
      • organisasi harus memastikan keluaran yang tidak sesuai dengan persyaratan di identifikasi dan dikendalikan untuk mencegah dari pengguna dan penyerahan yang tidak sesuai
      • organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi
  9. Evaluasi performa
    Terdapat 3 konteks evaluasi performa:
    1. Monitoring, pengukuran, analisis dan evaluasi
      Organisais harus mengavaluasi dan menganalisis data dan informasi sesuai pemantauan pengukuran terhadap:
      • kesesuaian produk dan jasa
      • tingkat kepuasan pelanggan
      • performa dan keefektifan QMS
      • keefektifan perencanaan
      • perfforma supplier
    2. Internal Audit
      • organisasi harus elaksanakan internal audit pada waktu terencana untuk menyediakan informasi manajemen mutu
      • organisasi harus enentukan, memilih, memastikan, koreksi, menyimpan informasi terkait manajemen mutu
    3. Tinjauan manajemen
      • umum
      • memasukan tinjauan manajemen
      • keluaran tinjauan manajemen
  10. Peningkatan
    Tedapat 3 konteks peningkatan
    1. Umum
      Organiasai harus menentukan dan memilih peluang dan tindakan peningkatan penerapan untuk memenuhi manajemen mutu/ kepuasan pelanggan
    2. Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
      • bila ketidak sesuaian terjadi termasuk timbul dari keluahan organisasi harus bereaksi terhadap kesesuaian seperti: pengambilan tindakan, kesepakata
        mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian seperti: meninjau, menganalisis, menentukan penyebab 
    3. Menetapkan tindakan yang diperlukan/ peningktan berkelanjutan
      • meminjau keefektifan tindakan koreksi yang diambil
      • memutakhirkan resiko dan peluang saat perencanaan
      • melakukan perubahan pada sistem manajemen mutu
      • menyimpan informasi

C) Manfaat:
  Manfaat dari ISO 9001:2015 sebagai berikut:

  1. Meningkatkan produktivitas organisasi
  2. Meningkatkan kinerja prroses secara berkesinambungan
  3. Meningkatkan efisiensi di level operasional
  4. Meningkatkan produktivitas perusahaan untuk memastikan standar kerja pada perusahaan
  5. Dapat meminimalisir pekerjaan yang berulang
  6. Kinerja direview secara teratur dan fokus pencampaian target
  7. Apabila ada pergantian karyawan proses tetap dapat dilanjutkan
  8. Produktiitas yang tidak memenuhi standar mutu dapat di minimalkan dan ditingkatkan kesalahanya


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diharapkan selalu berkomentar menggunakan pemikiran yang positif, sehingga menjadikan kenyamanan kepada pembaca maupun penulis

Translate/Bahasa