PORTOFOLIO

Latar Belakang

 Kelahiranku

Ramda fasha adalah nama lengkapku. saya bisa dipanggil dengan nama depanku yaitu Ramda. Namaku diambil dari hari kelahiran ku, Sabtu, 10 Januari 1998 (06.00 WIB) di rumah sakit RS. Kartini. Bukan orang tuaku yang memberikan nama kepadaku, melainkan Kakek dari Ibuku. Beliau adalah M. Nafis

Alhamdulillah saya lahir dalam keaadan yang normal tanpa kekurangan. Nama ayah ku adalah Abdul Bashit yang berprofesi sebagai Guru SDN dijakarta sedangkan Vivi Erviyanti Hastuti adalah nama ibu ku yang berprofesi sebagai Guru SDI Swasta. Saya dilahirkan ibu bertempat di Jakarta. Kelurgaku terdiri dari lima orang, yaitu saya, kedua orang tua, kakak ku (bernama Mega Ariesta) dan almarhumah adik ku (Siti Aisyah). Kakak ku sudah berkerja, usia kakak ku lebih tua 4 tahun dari umur ku.

Kelahiranku sangat dinantikan oleh keluarga besarku. Tidak hanya orangtuaku saja yang sangat menantikan kelahiranku, kakek dan nenekku serta saudaraku juga sangat menantikanku di dunia. Maklumlah saya merupakan anak kedua.

            Saya sangat beruntung lahir menjadi cucu, karena bisa menerima limpahan kasih sayang dari kakek dan nenek, selain dari orang tua. Hal ini tercermin dari salah satu ingatanku yang masih menenempel erat bagimana mereka menyayangiku.

Taman Kanak - Kanak (TK)

Setelah usiaku menginjak 5 tahun, saya mulai memasuki sekolah formal pertama. TK Tunas Harapan yang menjadi pilihan orang tua sebagai tempat pertamaku menimba ilmu. TK ini terletak satu daerah dengan rumahku. Jadi, saya tidak perlu menggunakan kendaraan untuk pergi ke sekolah, cukup di antarkan orang tua yang tidak melewati lampu merah dan kemacatan jalan raya dijakarta

Di TK Tunas Harapan, saya masih susah untuk sekolah, saya bersedia berangkat kalau diantar oleh ibu atau ayahku. Ibu harus menggunakan berbagai cara agar saya bersedia berangkat sekolah, mulai dari membangunkan tidur, menyiapkan makanan ku sampai siap untuk berangkat. Dari bangun tidur sampai siap untuk berangkat membutuhkan waktu yang cukup lama dan kesabaran ekstra tinggi.

Ketika masih di TK,saya  tidak sepenuhnya belajar. Bahkan intensitasku belajar sangat sedikit jika dibandingkan dengan bermain. Kegiatan belajar mengajar di TK sambil bermain, karena masa-masa TK merupakan waktunya anak bermain.

Meskipun banyak bermain, saya tetap mendapatkan berbagi ilmu dasar yang sampai sekarang masih digunakan. Seperti menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan ilmu-ilmu dasar yang lain. Ilmu dasar yang diterima waktu TK sangat bermanfaat, tanpa ilmu tersebut saya tidak bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Semasa TK, saya juga mulai belajar membaca Iqro sampai Al-Quran di TPQ. Disana saya di ajarkan membaca dan menulis. Selain belajar baca tulis, saya sambil menghafal surat-surat pendek, dan juga cabang bakat olahraga sepeti lari cepat, berenang serta bernyanyi. Hal tersebut membuat saya menjadi yakin melakukan apa yang saya mau. 

 Sekolah Dasar (SD)

Setelah bisa menyelesaikan pendidikan di TK Tunas Harapan, Saya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. saya memilih SDI Annajah sebagai tempat  menuntut ilmu. Sekolahku kali ini juga masih terletak satu wilayah dengan rumahku. Dikarenakan sekolah tersebut adalah sekolah yang mengajarkan pembekalan agama islam dan Ibu-ku juga salah satu Guru yang bekerja disekolah SD tersebut.  saya tidak terlalu sulit untuk beradaptasi karena sebagian besar siswaya berasal dari TK Tunas Harapan dan Lingkungan Rumah. Saat awal sekolah, saya masih diantar ibu, seiring berjalanya usia saat sd saya memberanikan diri dengan cara berangkat sendiri atau teman teman rumah saya.

            Sewaktu SD ada hal yang kurang menyenangkan untuk kehidupan saya. Hal tersebut adalah lemahnya sistem kekebalan tubuh, Kata orang tua saya, dulu saya sering batuk berdarah dan suka tipes, Jika aku menghiraukan hal itu, bisa berbahaya untuk saya

Meskipun kesehatan fisikku tidak begitu baik, saya tetap aktif di ekstrakulikuler di sekolah dengan kegiatan  kepramukaan, marching band, dan bela diri seperti tapak suci. Saya lebih mematangkan kegiatan bela diri dikarenakan hal tersebut berguna dalam hidup saya untuk kedepanya supaya menjaga diri dari hal yang tidak di inginkan.

Meskipun aktif pada banyak ekstrakulikuler, prestasi akademikku tidak mengecewakan, Sayangnya semua itu tidak ditutup dengan hasil ujian nasional yang memuaskan. Sehingga saya tidak mendapat nilai ujian nasional sd terbaik disekolah .

Kegagalan yang saya peroleh saat mengikuti ujian mungkin karena saya kualat dengan perkataan Orang tua ku. Saya membantah perintah ibuku untuk tidak bermain pada saat persiapan  ujian nasional. Hal ini menjadi pelajaran berharga untukku,bahwa belajar itu penting.

  Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Dikarenakan nilai ujian nasional yang hanya 22,1 dalam skla 30. saya tidak berani mendaftarkan diri ke SMP Negeri. Dikarenakan SMP Negeri di daerahku adalah favorite semua dengan nilai minimal nilai ujian nasional 25 ke atas. Maka dari itu Orang tua saya mendaftarkan saya untuk sekolah lanjut SMP di Gontor, dengan alasan supaya saya mengenal agama lebih jauh. Jujur ketika saya didaftarkan di gontor, hati saya merasa sedih dikarenakan akan meningkalkan teman-teman, dan jauh dari orang tua.

Saat saya melaksanakan test digontor, Saya mendapatkan nilai yang standar oleh karena itu saya mendapatkan kelas regular. Hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan saya dikarenakan kelas Exelent dengan Regular berbeda jauh. Saya dan orang tua saya menyukai dikelas Exelent, tetapi tidak mendapatkan yang di inginkan. Saya sempat bersinggah digontor selama kurang lebih 2 Hari, Orang tua saya dan saya melihat kehidupan di gontor kelas regular yang amat tidak terawat menjadikan kekhawatiran orang tua saya dengan menaruh saya belajar disana.

Alhamdulillah, Saya akhirnya tidak menjadi mendaftar diri ke gontor, dan saya kembali memilih pendidikan SMP di daerah dekat rumah. Dikarenakan saya telat mendaftar sekolah, maka tidak ada yang dapat menerima saya waktu itu. Pada saat itu MTS Annajah membuka gelombang ke-2 untuk yang ingin bersekolah disana, saya akhirnya menyepakati apa yang telah diarahkan kepada orang tua saya.

Di saat saya bersekolah di MTS Annajah, menjadikan saya dapat bersosilaisasi dengan sekitar, Seiring berjalanya usia, Saya mendapatkan pelajaran yang berharga saat saya belajar disini, menjadikan saya orang yang tak mengenal takut dunia luar, berani berpendapat, dan berani mengambil tindakan.

Ada kebiasaan buruk yang saya terima saat memasuki bangku SMP. Kebiasaannya adalah mengerjakan PR di sekolah. Padahal, selama saya mencari ilmu di SD, saya tidak pernah melakukan hal buruk tersebut. Semasa SD selalu disiplin mengerjakan tugas di rumah. Saya merasa sangat kesulitan menghilangkan kebiasaan buruk ini. Tidak seperti kebiasaan baik yang sangat mudah untuk hilang.

Tidur saat kegiatan belajar mengajar memang kegiatan yang negatif. Tapi hal ini saya balik menjadi hal yang positif bagiku. Hal ini bisa menjadi suatu yang positif untukku karena saya berprinsip jika saya berani tidur di kelas saaat KBM, saya harus bisa mempertanggung jawabkannya. Bentuk pertanggung jawabanku adalah memahami materi yang di ajarkan selama saya teridur. Dengan prinsip ini, saya termotivasi belajar meskipun tidak di kelas.

  Selain mengerjakan PR di kelas, saya juga memiliki kebiasaan buruk lain yang tidak boleh ditiru. Kebiasaan buruknya adalah tidur saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Biasanya saya tertidur saat pelajaran  berlangsung. Kebiasaan buruk ini mulai ada ketika aku kelas 2

Saat saya berada di kelas 3 saya mulai memperbaiki diri jauh lebih baik, dikarenakan saya mempunyai mimpi untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri. Dikarenakan ketika kita sekolah negeri maka semua akan gratis dari pemerintah dan menjadikan diri kita menjadi lebih mandiri dan membuat mental kita tumbuh dengan lebih cepat

Saya tidak ingin gagal untuk mendapatkan nilai ujian nasional lagi seperti waktu SD, oleh karena itu saya mendapatkan kesempatan bisa les di Nurul Fikri dan Private dirumah, hal tersebut saya lakukan dikarenakan saya ingin mewujudkan mimpi saya.

Alhamdulillah, saat nilai ujian nasional telah keluar saya mendapat nilai yang berkecukupan sebesar 33,4 dalam skala 40. Saya merasa sangat senang apa yang telah saya dapatkan. Saya hampir bingung mau disekolah mana

Dikarenakan saya angkatan tahun 2013 yang katanya ujian nasional ada 20 paket tipe soal yang berbeda bed., angkatan pertama kali mencobanya. Akhirnya saya berhasil membuktikan kepada semua orang. Bahwa jika usaha sungguh-sungguh tidak akan menghianati hasil.

Sekolah Menegah Atas (SMA)

Dikarenakan mendapat nilai ujian nasional 33,6 dalam skla 40. Saya memberanikan diri untuk mendaftarkan ke SMA Negeri favorite di daerahku. Saya angkatan 2013 yang pertama kali melakukan ujian nasional 20 paket, dan pendaftaran sekolah di bagi menjadi dua seleksi, yaitu seleksi umum dan seleksi rayon/daerah. Seleksi umum adalah dimana siswa diperlakukan secara umum untuk mendapatkan SMA Negeri Jakarta, tetapi utuk seleksi rayon/daerah diwajibkan siswa yang berasal dari Jakarta untuk bersekolah SMA Negeri di jakarta. Awalnya diri saya sangat yakin untuk mendaftarkan diri saya ke SMA Negeri favorite, Saat tiba dibukanya seleksi umum saya mendaftarkan diri di tiga tempat SMA favorite Jakarta, yaitu SMAN 47 Jakarta, SMAN 82 Jakarta, dan SMAN 90 Jakarta. Dalam hitungan hari nama saya tergeser sampai tidak masuk kriteria sekolah dikarenakan saingan orang lain yang lebih mendapatkan nilai tinggi. 

Disana saya merasa kecewa karena nilai ujian nasional 33,6 dalam skla 40 tidak dapat masuk kesekolah negeri. Saya tetap berfikir positif pada komitmen saya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Saat nya tiba di seleksi daerah/rayon yang mendaftar hanya orang Jakarta saja yang bisa sesuai dengan daerahnya masing-masing. Hal tersebut membuat saya menjadi bersemangat kebali. Saya mendaftarkan diri di tiga tempat SMA Negeri favorite Jakarta di dekat daerahku yaitu SMAN 47 Jakarta, SMAN 63 Jakarta, dan SMAN 32 Jakarta. Dan ketika pendaftaran seleksi masuk SMAN telah usai. Saat pengumuman tiba, hati saya merasa senang karena dinyatakan berhasil mendapatkan SMAN 63 Jakarta.

Saat saya telah berhasil menjadi siswa SMAN 63 Jakarta, banyak hal baru yang terjadi pada angkatan saya di tahun 2013, pada tahun ini siswa diwajibkan ikut tes kembali untuk mengambil kelas jurusan IPA atau IPS. Disana mungkin semua siswa/siswi shock dikarenakan tidak ada penjelasan terlebih dahulu. Tanpa ada persiapan yang matang sampai waktu pun tiba, saya memberanikan diri saya untuk melewati ujian tersebut dengan sisa sisa ingatan waktu belajar ujian nasional. Alhamdulillah, saya sangat senang dikarenakan mendapat nilai yang cukup memuaskan sehingga dapat memilih jurusan IPA atau IPS. Oleh karena itu, saya memberanikan diri saya untuk mengambil jurusan IPA.

Setelah saya mengambil bangku kelas di SMA 63 jurusan IPA, banyak hal yang saya tidak tahu. Saya merasa paling bodoh dikarenakan tidak pernah mendapatkan ajaran belajar seperti ini sebelumnya. Dikarenakan saya masih beradaptasi disana saya membuang rasa kepenatan dan puyeng nya disekolah saya memutuskan berkumpul kepada teman teman SMA. Seiring berjalanya waktu saya mendapat siklus pertemanan di zona kenyamanan yang menjadikan diri saya lupa tujuan belajar, sampai akhirnya saya selalu mendapatkan peringkat yang buruk, tidak pernah masuk ke peringkat belasan dari 36 siswa dikelas.

Seiring berjalanya waktu, saya sempat merasakan kegelepan dari hidup saya ini. Jujur sangat sedih apa yang telah dilakukan sehingga menurunkan kualitas semangat saya untuk menjadi orang sukses dimasa depan. Saya tidak tahu arah tujuan dikarenakan tidak ada yang menyadarkan saya. Singkat cerita saya bertemu dengan seseorang yang menarik sehingga membuka hati kepada seseorang yang membuat saya memiliki semangat hidup untuk mewujudkan cita cita saya kembali. Ini serius bukan lebay melainkan berterimakasih atas kehadiranya sehingga menyadarkan saya kembali apa pentingnya meraih kesuksesan dimasa depan.

Waktu demi waktu saya disadarkan oleh seseorang yang membuatku berubah menjadi keperibadan yang lebih baik, dia berkata "bahwa nongkrong sana sini itu tidak penting, tidak ada tujuan dan tidak ada yang dibanggakan dalam kenakalan". Hari demi hari saya harus membiasakan diri untuk kezona yang lebih positif bagi hidup saya. Inilah yang membuat saya sangat bangga pernah bersama dia, walaupun sekarang sudah tidak bersama, tapi tetap saya tanam semangat yang ada sampai saat ini sehingga akan menjadi bukti.

disaaat menjadi senior di kelas 3, saya berusaha berfikir positif kepada setiap orang walaupun banyak yang masih bilang saya anaknya sleng’an. It's okey, karena saya paham satu keburukan akan selalu di ingat walaupun banyak kebaikan. Seiring berjalanya waktu saya mempunyai teman dengan tujuan yang sama Teman saya bernama Fikri Chaniago. Dia membuat hidup saya menjadi lebih tentram damai dan menjalankan kegiatan menjadi positif,. Hari demi hari pertemanan saya bertambah dijalan positif, sehingga kami menciptakan kelompok belajar bareng untuk menghadapi ujian nasional dan persiapan masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Terimakasih untuk terciptanya kelompok belajar bersama, sehingga saya mempunyai teman teman hebat seperti kalian (Fikri,Gilang, Faisal, Hariadhi, Mute, Nisa, dan Yuri) sampai saat ini. Seiring berjalan nya waktu, kami melewati masa ujian nasional, kekompakan kami semakin erat satu sama lain. saya juga tidak melupakan kebaikan teman teman saya yang membatu saya untuk menjadi lebih baik dan mensupport saya kejalan yang lebih baik.

Waktu demi waktu berjalan sampai akhirnya tiba mendekati waktu ujian SBMPTN, saya telah mempersiapkan diri yang cukup lama saat saya di kelas 3 SMA untuk mewujudkan mimpi saya masuk ke Universitas Gadjah Mada jurusan Kedokteran. Saya LES diberbagai tempat yaitu di tempat quin (sejenis les ptn), private, aplikasi zenius, dan bantuan dari teman-teman saya yang mempunyai tujuan sama ingin masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Setelah pengumuman sbmptn berlangsung, saya mendapat kekecewaan yang sangat mendalam, karena saya gagal mendapatkan apa yang saya telah rencanakan. Dari kekecewan tersebut membuat saya menjadi patah semangat buat meraih cita cita saya.

Seiring berjalan nya waktu kekecewaan tersebut mulai pudar, karena saya tidak mau semua orang melihat saya gagal. Saya malu jika terlihat gagal masuk ptn, dari sini saya selalu berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan suatu ptn. Saya belajar tanpa mengenal lelah, tanpa henti bisa dibilang saya belajar sehari 15jam, setiap haripun saya merenung dikamar untuk belajar sehingga tidak diganggu oleh keluarga. Sampai saya makanpun saya tetap belajar menghafal pejalaran pelajaran. Saya hamper gila selama 3 bulan belajar terus menerus 15 jam setiap harinya. Tetapi saya yakin allah mempunyai rencana yang baik bagi saya dan saya percaya usaha tidak akan pernah menghianati hasil.

Percaya atau tidak saya melakukan di tempat test seleksi mandiri yang berbeda beda yaitu UGM, UNDIP, POLTEKES, UNTIRTA, UPNJ dan UNSOED, Hanya satu yang univ yang dinyatakan lolos, iya saya tahu saya ambis, banyak yang bilang gagal karena saya memaksa kehendak masih memilih jurusan kedokteran, farmasi dan teknik industri di PTN ternama.

Ya, saya di nyatakan lolos di unsoed, tetapi saya tidak merasa senang. Sebab bukan keinginan dari hati, saya memilih unsoed karena dipilihkan oleh kakak saya yang mengatur strateginya sampai memilih jurusan nya. Kakak saya menasihati saya “jangan dipaksa memilih jurusan yang sulit ditembus, cari yang idealis dan banyak peluangnya”.  Test masuk unsoed adalah test yang terakhir saya lakukan dikarenakan tidak ada yang membuka seleksi mandiri lagi ditahun 2016. Jelas ini membuat saya bingung untuk  melangkah lagi, saya hanya ingin bisa kuliah, orang tua saya memaksa saya untuk kuliah di ptn, jika tidak, saya tidak akan dikuliahin. Ntah kenapa orang tua saya berfikir seperti itu, tetapi yang saya tahu ibu,ayah dan kakak saya melanjutk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Mungkin hal ini yang menjadikan diri saya hrus kuliah di ptn juga.

Seiring berjalanya waktu saya berusaha menerima keadaan dan harus membahagiakan hati orang tua. Tujuan cita cita saya yang ingin menjadi seorang doktor atau insinyur terpatahkan saat keadaanya seperti ini. Tapi lihat sisi baiknya, Alhamdulillah saya mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri yang katanya masuk 15 besar universitas terbaik di Indonesia.

KULIAH (S1)

 Pada saat kuliah saya mengambil jurusan Agroteknologi, hal tersebut dikarenakan saya gagal untuk masuk ke-jurusan kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Akhirnya saya memutuskan mengambil jurusan Agroteknologi di salah satu PTN favorit 10 besar di Indonesia yaitu Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Agroteknologi memiliki lingkup yang sama seperti jurusan kedokteran, tetapi jurusan Agroteknologi lebih mengarah ke bidang tanaman. Banyak orang yang mengatakan bahwa jurusan Agroteknologi adalah jurusan dokter tanaman sebab dapat menciptakan suatu varietas/produk baru dalam bidang pertanian atau mengubah susunan genetika individu tanaman maupun populasi, sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia.

    Saya menyelesaikan kuliah pada program sarjana (S1 Agroteknologi) selama 4 tahun 6 bulan (15/08/16 – 25/02/21) dengan mendapatkan gelar Sarjana Pertanian (S.P) dan Nilai Indeks Prestasi Kumulatif  (IPK = 3,32). Selama saya kuliah banyak hal yang telah saya pelajari baik dalam akademik, non akademik maupun moral.

Sebelumnya saya ingin cerita kebelakang yang telah saya tempuh pada saat kuliah

    Pada saat memasuki awal perkuliahan, saya memiliki ambisi di bidang akademik untuk memperoleh nilai terbaik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Banyak ilmu baru yang tidak saya ketahui khususnya dalam bidang science atau saintek. Di setiap semester selanjutnya saya mulai tertarik untuk memperdalam ilmu ini. Seiring berjalannya waktu, saya memilih kepeminatan pemuliaan tanaman yang bergerak di bidang rekayasa genetika. Banyak orang yang mengatakan, bahwa peminatan ini adalah ke-peminatan tersulit di jurusan Agroteknologi. 

    Pada saat liburan kuliah di semester 5 saya tertarik untuk memperdalam ilmu saya di bidang rekayasa genetika di suatu instansi Kementerian Pertanian Republik Indonesia (disingkat Kementan RI) bergerak dalam badan riset dan teknologi di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang terletak di Cianjur, Jawa Barat. Kajian yang saya pilih untuk diteliti yaitu tanaman anggrek. Tugas yang telah dilakukan diantaranya; 1) karakterisasi tanaman anggrek, 2) menyilangkan/mengawinkan tanaman sehingga membentuk generasi baru, 3) kultur jaringan tanaman anggrek, 4) serta aklimatisasi tanaman anggrek agar dapat tumbuh di lingkungan yang tepat. 

    Setelah menyelesaikan tugas tersebut saya melanjutkan untuk menyusun skripsi/tugas akhir kuliah di bidang pemuliaan tanaman. Kajian skripsi yang saya ambil adalah tanaman padi. Saya berfikir bahwa padi merupakan salah satu komoditas pertanian yang digunakan sebagai kebutuhan pangan utama masyarakat di Indonesia. Kebutuhan beras yang terus mengalami kenaikan akibat pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kegiatan usahatani padi dipilih dan berlangsung sepanjang musim tanam. Peningkatan kebutuhan pangan terutama beras tidak di imbangi dengan peningkatan atau perluasan areal pertanian, sehingga produksi padi akan cenderung mengalami penurunan.

   Maka dari itu, proyeksi ini menuntut ketersediaan beras dalam negeri. Salah satu aspek yang berperan dalam perwujudan stabilitas ketersediaan beras adalah produktivitas tanaman padi sebagai tanaman utama penghasil beras. Hal tersebut yang melatar-belakangi saya dalam memutuskan membuat kajian skripsi yang ber-judul  “EVALUASI KETAHANAN KULTIVAR PADI LOKAL (Oryza sativa L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMIK”. Alhamdulillah, penelitian skripsi telah berjalan lancar hingga akhir sidang. Saya berharap ilmu yang saya dapatkan selama perkuliahan  dapat bermanfaat untuk diri saya sendiri maupun orang lain. Aamiin.

Tidak hanya prestasi akademik yang saya kejar, tetapi prestasi non akademik juga telah saya raih.

Selama di perkuliahan, saya telah memiliki banyak pengalaman di bidang prestasi non akademik, baik di organisasi, kepanitian, maupun volunteer.

Beberapa Organisasi yang telah saya ikuti diantaranya:

1.  Himagrotek (Himpunan Mahasiswa Agroteknologi – Komunikasi & Informasi)

2.  BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa  - Team Leader)

3.  DLM (Dewan Legislatif Mahasiswa – Ketua Legislatif)

Beberapa Kepanitian yang telah saya ikuti diantaranya:

1.       1.   Getah 7 (Gebyar Ulang Tahun Himagrotek – ATP)

2.      2.    S3 (Soedirman Student Summit – Pendamping)

3.      3.  Seminar Enterpreneurship Himagrotek – (ATP)

Beberapa Volunteer yang telah saya ikuti diantaranya:

1.      KKN (Kuliah Kerja Nyata)

2.      BAKSOS (Bakti Sosial)

    Selain prestasi akademik maupun non akademik tidak luput dari moral yang telah saya dapatkan disini, baik dari segi sebagai seorang pelajar/mahasiswa maupun sebagai masyarakat jawa yang menjunjung tinggi tata krama/sopan santun sehingga dapat menjadikan diri yang lebih baik lagi.

 

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diharapkan selalu berkomentar menggunakan pemikiran yang positif, sehingga menjadikan kenyamanan kepada pembaca maupun penulis

Translate/Bahasa