PORTOFOLIO

SMA - SMP - SD

Sekolah Menegah Atas (SMA)

Dikarenakan mendapat nilai ujian nasional 33,6 dalam skla 40. Saya memberanikan diri untuk mendaftarkan ke SMA Negeri favorite di daerahku. Saya angkatan 2013 yang pertama kali melakukan ujian nasional 20 paket, dan pendaftaran sekolah di bagi menjadi dua seleksi, yaitu seleksi umum dan seleksi rayon/daerah. Seleksi umum adalah dimana siswa diperlakukan secara umum untuk mendapatkan SMA Negeri Jakarta, tetapi utuk seleksi rayon/daerah diwajibkan siswa yang berasal dari Jakarta untuk bersekolah SMA Negeri di jakarta. Awalnya diri saya sangat yakin untuk mendaftarkan diri saya ke SMA Negeri favorite, Saat tiba dibukanya seleksi umum saya mendaftarkan diri di tiga tempat SMA favorite Jakarta, yaitu SMAN 47 Jakarta, SMAN 82 Jakarta, dan SMAN 90 Jakarta. Dalam hitungan hari nama saya tergeser sampai tidak masuk kriteria sekolah dikarenakan saingan orang lain yang lebih mendapatkan nilai tinggi. 

Disana saya merasa kecewa karena nilai ujian nasional 33,6 dalam skla 40 tidak dapat masuk kesekolah negeri. Saya tetap berfikir positif pada komitmen saya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Saat nya tiba di seleksi daerah/rayon yang mendaftar hanya orang Jakarta saja yang bisa sesuai dengan daerahnya masing-masing. Hal tersebut membuat saya menjadi bersemangat kebali. Saya mendaftarkan diri di tiga tempat SMA Negeri favorite Jakarta di dekat daerahku yaitu SMAN 47 Jakarta, SMAN 63 Jakarta, dan SMAN 32 Jakarta. Dan ketika pendaftaran seleksi masuk SMAN telah usai. Saat pengumuman tiba, hati saya merasa senang karena dinyatakan berhasil mendapatkan SMAN 63 Jakarta.

Saat saya telah berhasil menjadi siswa SMAN 63 Jakarta, banyak hal baru yang terjadi pada angkatan saya di tahun 2013, pada tahun ini siswa diwajibkan ikut tes kembali untuk mengambil kelas jurusan IPA atau IPS. Disana mungkin semua siswa/siswi shock dikarenakan tidak ada penjelasan terlebih dahulu. Tanpa ada persiapan yang matang sampai waktu pun tiba, saya memberanikan diri saya untuk melewati ujian tersebut dengan sisa sisa ingatan waktu belajar ujian nasional. Alhamdulillah, saya sangat senang dikarenakan mendapat nilai yang cukup memuaskan sehingga dapat memilih jurusan IPA atau IPS. Oleh karena itu, saya memberanikan diri saya untuk mengambil jurusan IPA.

Setelah saya mengambil bangku kelas di SMA 63 jurusan IPA, banyak hal yang saya tidak tahu. Saya merasa paling bodoh dikarenakan tidak pernah mendapatkan ajaran belajar seperti ini sebelumnya. Dikarenakan saya masih beradaptasi disana saya membuang rasa kepenatan dan puyeng nya disekolah saya memutuskan berkumpul kepada teman teman SMA. Seiring berjalanya waktu saya mendapat siklus pertemanan di zona kenyamanan yang menjadikan diri saya lupa tujuan belajar, sampai akhirnya saya selalu mendapatkan peringkat yang buruk, tidak pernah masuk ke peringkat belasan dari 36 siswa dikelas.

Seiring berjalanya waktu, saya sempat merasakan kegelepan dari hidup saya ini. Jujur sangat sedih apa yang telah dilakukan sehingga menurunkan kualitas semangat saya untuk menjadi orang sukses dimasa depan. Saya tidak tahu arah tujuan dikarenakan tidak ada yang menyadarkan saya. Singkat cerita saya bertemu dengan seseorang yang menarik sehingga membuka hati kepada seseorang yang membuat saya memiliki semangat hidup untuk mewujudkan cita cita saya kembali. Ini serius bukan lebay melainkan berterimakasih atas kehadiranya sehingga menyadarkan saya kembali apa pentingnya meraih kesuksesan dimasa depan.

Waktu demi waktu saya disadarkan oleh seseorang yang membuatku berubah menjadi keperibadan yang lebih baik, dia berkata "bahwa nongkrong sana sini itu tidak penting, tidak ada tujuan dan tidak ada yang dibanggakan dalam kenakalan". Hari demi hari saya harus membiasakan diri untuk kezona yang lebih positif bagi hidup saya. Inilah yang membuat saya sangat bangga pernah bersama dia, walaupun sekarang sudah tidak bersama, tapi tetap saya tanam semangat yang ada sampai saat ini sehingga akan menjadi bukti.

Disaaat menjadi senior di kelas 3, saya berusaha berfikir positif kepada setiap orang walaupun banyak yang masih bilang saya anaknya sleng’an. It's okey, karena saya paham satu keburukan akan selalu di ingat walaupun banyak kebaikan. Seiring berjalanya waktu saya mempunyai teman dengan tujuan yang sama Teman saya bernama Fikri Chaniago. Dia membuat hidup saya menjadi lebih tentram damai dan menjalankan kegiatan menjadi positif,. Hari demi hari pertemanan saya bertambah dijalan positif, sehingga kami menciptakan kelompok belajar bareng untuk menghadapi ujian nasional dan persiapan masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Terimakasih untuk terciptanya kelompok belajar bersama, sehingga saya mempunyai teman teman hebat seperti kalian (Fikri,Gilang, Faisal, Hariadhi, Mute, Nisa, dan Yuri) sampai saat ini. Seiring berjalan nya waktu, kami melewati masa ujian nasional, kekompakan kami semakin erat satu sama lain. saya juga tidak melupakan kebaikan teman teman saya yang membatu saya untuk menjadi lebih baik dan mensupport saya kejalan yang lebih baik.

Waktu demi waktu berjalan sampai akhirnya tiba mendekati waktu ujian SBMPTN, saya telah mempersiapkan diri yang cukup lama saat saya di kelas 3 SMA untuk mewujudkan mimpi saya masuk ke Universitas Gadjah Mada jurusan Kedokteran. Saya LES diberbagai tempat yaitu di tempat quin (sejenis les ptn), private, aplikasi zenius, dan bantuan dari teman-teman saya yang mempunyai tujuan sama ingin masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Setelah pengumuman sbmptn berlangsung, saya mendapat kekecewaan yang sangat mendalam, karena saya gagal mendapatkan apa yang saya telah rencanakan. Dari kekecewan tersebut membuat saya menjadi patah semangat buat meraih cita cita saya.

Seiring berjalan nya waktu kekecewaan tersebut mulai pudar, karena saya tidak mau semua orang melihat saya gagal. Saya malu jika terlihat gagal masuk ptn, dari sini saya selalu berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan suatu ptn. Saya belajar tanpa mengenal lelah, tanpa henti bisa dibilang saya belajar sehari 15jam, setiap haripun saya merenung dikamar untuk belajar sehingga tidak diganggu oleh keluarga. Sampai saya makanpun saya tetap belajar menghafal pejalaran pelajaran. Saya hamper gila selama 3 bulan belajar terus menerus 15 jam setiap harinya. Tetapi saya yakin allah mempunyai rencana yang baik bagi saya dan saya percaya usaha tidak akan pernah menghianati hasil.

Percaya atau tidak saya melakukan di tempat test seleksi mandiri yang berbeda beda yaitu UGM, UNDIP, POLTEKES, UNTIRTA, UPNJ dan UNSOED, Hanya satu yang univ yang dinyatakan lolos, iya saya tahu saya ambis, banyak yang bilang gagal karena saya memaksa kehendak masih memilih jurusan kedokteran, farmasi dan teknik industri di PTN ternama.

Ya, saya di nyatakan lolos di unsoed, tetapi saya tidak merasa senang. Sebab bukan keinginan dari hati, saya memilih unsoed karena dipilihkan oleh kakak saya yang mengatur strateginya sampai memilih jurusan nya. Kakak saya menasihati saya “jangan dipaksa memilih jurusan yang sulit ditembus, cari yang idealis dan banyak peluangnya”.  Test masuk unsoed adalah test yang terakhir saya lakukan dikarenakan tidak ada yang membuka seleksi mandiri lagi ditahun 2016. Jelas ini membuat saya bingung untuk  melangkah lagi, saya hanya ingin bisa kuliah, orang tua saya memaksa saya untuk kuliah di ptn, jika tidak, saya tidak akan dikuliahin. Ntah kenapa orang tua saya berfikir seperti itu, tetapi yang saya tahu ibu,ayah dan kakak saya melanjutk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Mungkin hal ini yang menjadikan diri saya hrus kuliah di ptn juga.

Seiring berjalanya waktu saya berusaha menerima keadaan dan harus membahagiakan hati orang tua. Tujuan cita cita saya yang ingin menjadi seorang doktor atau insinyur terpatahkan saat keadaanya seperti ini. Tapi lihat sisi baiknya, Alhamdulillah saya mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri yang katanya masuk 15 besar universitas terbaik di Indonesia.

Hallo Teman-teaman, ada kabar yang mengagumkan nih. perkembangan Ramda Fasha di SMA hingga saat ini . yuk di dengarkan Podcast Spotify nya  

                                        Klik Disini. 

 

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Dikarenakan nilai ujian nasional yang hanya 22,1 dalam skla 30. saya tidak berani mendaftarkan diri ke SMP Negeri. Dikarenakan SMP Negeri di daerahku adalah favorite semua dengan nilai minimal nilai ujian nasional 25 ke atas. Maka dari itu Orang tua saya mendaftarkan saya untuk sekolah lanjut SMP di Gontor, dengan alasan supaya saya mengenal agama lebih jauh. Jujur ketika saya didaftarkan di gontor, hati saya merasa sedih dikarenakan akan meningkalkan teman-teman, dan jauh dari orang tua.

Saat saya melaksanakan test digontor, Saya mendapatkan nilai yang standar oleh karena itu saya mendapatkan kelas regular. Hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan saya dikarenakan kelas Exelent dengan Regular berbeda jauh. Saya dan orang tua saya menyukai dikelas Exelent, tetapi tidak mendapatkan yang di inginkan. Saya sempat bersinggah digontor selama kurang lebih 2 Hari, Orang tua saya dan saya melihat kehidupan di gontor kelas regular yang amat tidak terawat menjadikan kekhawatiran orang tua saya dengan menaruh saya belajar disana.

Alhamdulillah, Saya akhirnya tidak menjadi mendaftar diri ke gontor, dan saya kembali memilih pendidikan SMP di daerah dekat rumah. Dikarenakan saya telat mendaftar sekolah, maka tidak ada yang dapat menerima saya waktu itu. Pada saat itu MTS Annajah membuka gelombang ke-2 untuk yang ingin bersekolah disana, saya akhirnya menyepakati apa yang telah diarahkan kepada orang tua saya.

Di saat saya bersekolah di MTS Annajah, menjadikan saya dapat bersosilaisasi dengan sekitar, Seiring berjalanya usia, Saya mendapatkan pelajaran yang berharga saat saya belajar disini, menjadikan saya orang yang tak mengenal takut dunia luar, berani berpendapat, dan berani mengambil tindakan.

Ada kebiasaan buruk yang saya terima saat memasuki bangku SMP. Kebiasaannya adalah mengerjakan PR di sekolah. Padahal, selama saya mencari ilmu di SD, saya tidak pernah melakukan hal buruk tersebut. Semasa SD selalu disiplin mengerjakan tugas di rumah. Saya merasa sangat kesulitan menghilangkan kebiasaan buruk ini. Tidak seperti kebiasaan baik yang sangat mudah untuk hilang.

Tidur saat kegiatan belajar mengajar memang kegiatan yang negatif. Tapi hal ini saya balik menjadi hal yang positif bagiku. Hal ini bisa menjadi suatu yang positif untukku karena saya berprinsip jika saya berani tidur di kelas saaat KBM, saya harus bisa mempertanggung jawabkannya. Bentuk pertanggung jawabanku adalah memahami materi yang di ajarkan selama saya teridur. Dengan prinsip ini, saya termotivasi belajar meskipun tidak di kelas.

  Selain mengerjakan PR di kelas, saya juga memiliki kebiasaan buruk lain yang tidak boleh ditiru. Kebiasaan buruknya adalah tidur saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Biasanya saya tertidur saat pelajaran  berlangsung. Kebiasaan buruk ini mulai ada ketika aku kelas 2

Saat saya berada di kelas 3 saya mulai memperbaiki diri jauh lebih baik, dikarenakan saya mempunyai mimpi untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri. Dikarenakan ketika kita sekolah negeri maka semua akan gratis dari pemerintah dan menjadikan diri kita menjadi lebih mandiri dan membuat mental kita tumbuh dengan lebih cepat

Saya tidak ingin gagal untuk mendapatkan nilai ujian nasional lagi seperti waktu SD, oleh karena itu saya mendapatkan kesempatan bisa les di Nurul Fikri dan Private dirumah, hal tersebut saya lakukan dikarenakan saya ingin mewujudkan mimpi saya.

Alhamdulillah, saat nilai ujian nasional telah keluar saya mendapat nilai yang berkecukupan sebesar 33,4 dalam skala 40. Saya merasa sangat senang apa yang telah saya dapatkan. Saya hampir bingung mau disekolah mana

Dikarenakan saya angkatan tahun 2013 yang katanya ujian nasional ada 20 paket tipe soal yang berbeda bed., angkatan pertama kali mencobanya. Akhirnya saya berhasil membuktikan kepada semua orang. Bahwa jika usaha sungguh-sungguh tidak akan menghianati hasil.

Sekolah Dasar (SD)

Setelah bisa menyelesaikan pendidikan di TK Tunas Harapan, Saya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. saya memilih SDI Annajah sebagai tempat  menuntut ilmu. Sekolahku kali ini juga masih terletak satu wilayah dengan rumahku. Dikarenakan sekolah tersebut adalah sekolah yang mengajarkan pembekalan agama islam dan Ibu-ku juga salah satu Guru yang bekerja disekolah SD tersebut.  saya tidak terlalu sulit untuk beradaptasi karena sebagian besar siswaya berasal dari TK Tunas Harapan dan Lingkungan Rumah. Saat awal sekolah, saya masih diantar ibu, seiring berjalanya usia saat sd saya memberanikan diri dengan cara berangkat sendiri atau teman teman rumah saya.

            Sewaktu SD ada hal yang kurang menyenangkan untuk kehidupan saya. Hal tersebut adalah lemahnya sistem kekebalan tubuh, Kata orang tua saya, dulu saya sering batuk berdarah dan suka tipes, Jika aku menghiraukan hal itu, bisa berbahaya untuk saya

Meskipun kesehatan fisikku tidak begitu baik, saya tetap aktif di ekstrakulikuler di sekolah dengan kegiatan  kepramukaan, marching band, dan bela diri seperti tapak suci. Saya lebih mematangkan kegiatan bela diri dikarenakan hal tersebut berguna dalam hidup saya untuk kedepanya supaya menjaga diri dari hal yang tidak di inginkan.

Meskipun aktif pada banyak ekstrakulikuler, prestasi akademikku tidak mengecewakan, Sayangnya semua itu tidak ditutup dengan hasil ujian nasional yang memuaskan. Sehingga saya tidak mendapat nilai ujian nasional sd terbaik disekolah .

Kegagalan yang saya peroleh saat mengikuti ujian mungkin karena saya kualat dengan perkataan Orang tua ku. Saya membantah perintah ibuku untuk tidak bermain pada saat persiapan  ujian nasional. Hal ini menjadi pelajaran berharga untukku,bahwa belajar itu penting.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diharapkan selalu berkomentar menggunakan pemikiran yang positif, sehingga menjadikan kenyamanan kepada pembaca maupun penulis

Translate/Bahasa