PORTOFOLIO

Quality Control

  QC
(Quality Control)

Kegiatan yang telah di capai: 
  1. Mengikuti kegiatan pelatihan sertifikasi Training Quality Control (QC) di Mindo Education pada tanggal 30 Mei 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan Quality Control (QC).
  2. Memperdalam ilmu ini pada pelatihan sertifikasi Quality Control (QC) 7 Tools Training di SAFF Solution pada tanggal 19 Juni 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan Quality Control (QC) 7 Tools Training.  
  3. Memperdalam ilmu ini pada pelatihan sertifikasi QA/QC Supervisor di Prodemy pada tanggal 8 Agustus 2021, dan telah mendapatkan sertifikasi pelatihan QA/QC Supervisor
(Klik disini untuk melihat profil saya di Linked-in)
Oleh karena itu saya akan melampirkan pandangan secara umum terkait pemahaman Quality Control (QC), Quality Control (QC) 7 Tools, dan QC Supervisor berdasarkan deskripsi, tugas, dan manfaatnya.

A) Deskripsi:
     Quality Control (QC) merupakan teknik operasionalisasi dan aktivitas untuk menjaga serta memastikna kualitas produk dan jasa (Input-Process-Output) yang telah memenuhi persyaratan mutu yang sudah ditetapkan.Dengan kata lain QC melakukakan investasi jangka panjang karena memperhatikan kepuasan konsumen, dengan kepuasan konsumen tentu repeat order akan mudah terjadi.

     Dalam menjalankan tugasnya, QC harus melakukan kontrol atau pengendalian, kontrol yang dimaksud bisa ditunjau dari segi biaya maupun produksi kualitas produksi yang diproduksi. Selain tu QC juga harus memastikan proses produksi dan hasil produksi ramah lingkungan atau tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila QC bisa melakukan semua yang diatas, maka kepuasan pelanggan akan mudah dicapai. Untuk menjadi seorang QC terdapat 3 aspek yang ditekankan pada QC, yaitu sebagai berikut:

  1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen suatu pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik,kriteria integritas dan kinerja, dan suatu identifikasi catatan 
  2. Kompetensi, seperti pada ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kalifikasi
  3. Elmen Lunak, seperti pada kepegawaian, integritas kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan juga suatu hubungan yang berkualitas

Setelah kita bisa memenuhi ketiga aspek diatas, harus dipahami beberapa tanggung jawab QC secara umum, yaitu:

  1. Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada suatu produk perusahaan
  2. Menganalis dan memantau, kemudian menguji serta meneliti seluruh produk
  3. Merekomendasikan tindakan kualitas produk kepada manajemen
  4. Melakukan monitoring suatu proses pembuatan produk
  5. Melakukan verifikasi terhadap kualitas produk
  6. Memantau sebuah perkembangan seluruh produk yang diproduksi
  7. Memastikan setiap barang dan jasa yang telah diproduksi seta memenuhi standar yang ditetapkan suatu perusahaan
  8. Melakukan berbagai analisis serta mendokumentasikan sebuah produk yang sebagai referensi mendatang

B) Tugas: 

Tugas utama dari Quality Control (QC) adalah melakukan pengendalian kualitas, pengujian, memeriksa/inspeksi, meneliti dan menganalisa kualitas barang dan jasa sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang ditentukan.

  1. Pengendalian Kualitas

    Terdapat 3 jenis pengenalian yang digunakan oleh Quality Control (QC):
    • Pencegahan cacat (defect prevention)
    • Mencari kerusaka, kesalahan atau cacat (deffect finding)
    • Analisis dan tindakan koreksi (defect analysis and correction)

  2.  Teknik Inspeksi

     Tugas seorang Quality Control tidak bisa lepas dari melakukan inspeksi atau pemeriksaan produk. Inspeksi produk adalah kegiatan melakukan pemeriksaan terhadap produk baik dilakukan pengukuran ataupun visual yang didasarkan pada ketentuan yang sama. Cara pemeriksaan yang seragam dapat menjamin hasil produksi yang berkualitas dan sesuai SOP. Terdapat beberapa faktor yang menjadi titik penting pemeriksaan QC, diantaranya adalah:
    • Metode (cara kerja)
    • Man (Orang yang bekerja)
    • Equipment (Mesin)
    • Material

  3. Managing Operational of Quality Control

    Implementasi Quality Control tidak jauh dari proses pengendalian kualitas. Pengendalian dilakukan agar dapat mencapai sasaranya dengan baik dan terhindar dari ketidaksesuaian
    Terdapat 7 metode pengendalian yang biasa digunakan antara lain
    1. Pelaksanaan Pengendalian
    2. Pendekatan sistem (Model Bisnis Proses)
    3. Realisasi Quality Plan
    4. Measurement and Analysis
    5. Metode Sampling
    6. Metode analisa masalah dan analisa data
    7. Tindakan perbaikan

    Dari ketujuh metode pengendalian tersebut terdapat metode yang menjadi titik penting, yaitu Pendekatan Sistem (Model Bisnis Proses). secara umum model Bisnis Proses dari Quality Control terbagi menjadi tiga, yaitu:

    • a) Managing Incoming Quality Control (IQC)

        secara umum, Incoming Quality Control (IQC) merupakan kegiatan inspeksi, pengujian, analisa, dan menangani masalah kualitas sebelum dilakukan proses produksi dan memastikan penerimaan bahan baku sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Berdasarkan hal ini, tugas penting seorang QC pada tahap ini adalah melakukan "Manangin Supplier Performance" karena kaitanya dengan bahan baku yang akan digunakan. Tahapan ini QC harus memastikan, memeriksa, menguji, membuat persetujuan status kualitas serta mendokumentasikan bahwa barang atau jasa sudah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan melakukan tindakan terhadap ketidak sesuaian 

    • b) Managing In Process Quality Control (IPQC)

          Pada model bisnis proses ini, tugas umum seorang QC adalah melakukan inspeksi, pengujian, analisa, menangani, dan mendeteksi masalah kualitas selama proses produksi berlangsung dan memastikan hasil produksi sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Tugas spesifikasinya antara lain:
      1. Melakukan inspeksi pada bahan yang diproses sudah sesuai dengan SOP
      2. Melakukan pengujian/analisa produk selama proses dan produk akhir
      3. Mengaplikasikan teknik pengendali secara statistik atau teknik pengendalian lain yang ditetapkan perusahaan
      4. Melakukan audit dalam proses untuk memastikan proses sesuai SOP dan melakukan perbaikan
      5. Memastikan keberterimaan selama proses dan produk akhir

    • c) Manging Out Going Quality Control (OQC)

      Model bisnis proses terkahir adalah Outgoing Quality Control (OGC). Pada tahap ini, seseorang QC memastikan produk yang dikirim sudah memenuhi persyaratan kualitas yang sudah ditetapkan (sampai ke tangan pelangan). Tugas spesifik OQC antara lain:
      1. Melakukan inspeksi visual dan fungsional
      2. Melakukan verifikasi pemeriksaan produk selama masa penyimpangan di gudang finish good
      3. Memastikan selama proses pemuatan barang sudah sesuai dan melakukan identifikasi secara dini untuk mencegah terjadinya produk defect sampai kepada pelanggan
      4. Memastikan pengiriman produk sudah terdapat persetujuan pemuatan barang (Stuffing Approval)
      5. Membuat laporan secara proses pengiriman berlangsung

  4. Measurement and Analysis (Pengukuran dan Analisis)

    Tujuan dilakukan Measurement and Analysis (Pengukuran dan Analisis). Tujuan dilakukannya Measurement and Analysis antara lain:
    1. Untuk mmastikan hasil tiap flow up process seusai dengan standar yang telah di tentukan
    2.  untuk mendeteksi dan menghilangkan bahan baku cacat sebelum masuk ke proses produksi
    3. Untuk mendeteksi produk cacat dan produk yang sesuai dengan standar
    4.  Untuk memberitahukan kepada manajemen perihal masalah kualitas, agar manajemen dapat mengambil tindakan yang diperlukan
    5. Untuk mencegah keterlambatan pengiriman yang dikarenakan masalah kualitas
    6. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
    7. Untuk meningkatkan kualtias, kestabilan produk, dan realibilitas produk
      Tedapat enam elmen dalam Measurement and Analysis (Pengukuran dan Analisis), diantaranya yaitu:
    • Sumber Daya Manusia (SDM)
    • Acuan
    • Peralatan
    • Bahan
    • ProdukMetode

  5.  Metode Sampling (7 Tools Quality Control)

    Salah satu tugas seorang QC yaitu melakukan pengujian, dalam melakukan pengujian biasanya QC melakukan sampling. Tahapan pengambilan sampel diantaranya:
    1. Mendefinisikan populasi yang akan diamati
    2. Menentukan kerangka sampel dan kumpulan peristiwa yang mungkin
    3. Menentukanteknik atau metode sampling yang tepat
    4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
    5. Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling
       

      Ada berbagai macam tipe sampling yang dapat dilakukan oleh seorang QC, yaitu:
      1. Single Sampling Plan, hanya menggunakan satu sampel yang digunakan untuk memutuskan atau menerima lot
      2.  Double Sampling Plan, dua kali mengambil sampe dan keputusan menerima atau menolak lot ketidak sampling kedua
      3. Multi sampling Plan, merupakan perluasan dari double sampling plan dan sampling ketujuh yang digunakan untuk menerima atau menolak lot
      4. Sampling MIL-STD-105, untuk sampling jenis ini terdapat prosedur dan tabel untuk mengambil sampelnya, berdasarkan atribut dengan penentuan AQL
      5. Capasity Sampling, untuk sampling jenis ini mengambil jumlah sampel sebanyak populasi secara keseluruhan

        Terdapat penggunaan 7 QC Tools :
        1. Check Sheet
        2. Pareto Diagram
        3. Fishbone Diagram
        4. Scatter Diagram
        5. Graphic Diagram
        6. Control Chart
        7. Histogram
(Tidak saya jelaskan secara detail dan memberikan contoh penerapan worksheetnya dikarenakan saya menghargai konsultan dari  SAFF Solution, untuk menerapkan ilmu ini, kita harus bisa mengaplikasikan Microsoft Exel dan melalukan ilmu statistika/rancangan percobaan untuk bisa meng-analisis data agar mendapatkan hasil yang akurat)  
 
     6. Tindakan Perbaikan
   
    Langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan sebagai program perbaikan atau peningkatan kontrol kualitas sebagai berikut:
  1. Meningkatkan sasaran mutu atau KPI yang telah ditetapkan
  2. Menerapkan dan melakukan validasi perencanaan kualitas yang ditentukan
  3. Selalu upgrade dengan metode analisis dan peralatan analisis
  4. Melakukan analisis situasi melalui pengamatan situasional
  5. Melakukan pengumpulan dan analisa data
  6. Menetapkan rencana perbaikan dan batas waktu perbaikan
  7. Melakukan studi penilaian terhadap sistem, prosedur, cara kerja yang telah ditetapkan
  8. Mengambil tindakan korektif dan preventif atas penyimpangan yang terjadi
  9. Monitoring, review, dan upgrade terhadap peraturan yang relevan 

    C) Manfaat:

    Manfaat Penerapan Quality Control (QC):

    1. Memberikan sebuah kualitas produk dan aktivitas kerja
    2.  Mengontrol Biaya (cost)
    3. Ketepatan dalam penyampaian (delivery)
    4. Menjamin suatu keselamatan (safety)
    5. Environment atau juga ramah lingkungan
    6. Memenuhi suatu keinginan pelanggan terhadap suatu produk dan pelayanan
    7. Menghasilkan sebuah kualitas produk yang sangat baik dan ramah lingkungan
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diharapkan selalu berkomentar menggunakan pemikiran yang positif, sehingga menjadikan kenyamanan kepada pembaca maupun penulis

Translate/Bahasa